Alamat URL yang tidak biasa
Link palsu sering kali memiliki URL yang tampak mirip dengan link asli. Akan tetapi, umumnya terdapat perbedaan kecil, seperti ejaan salah, penggunaan angka sebagai pengganti huruf, atau domain yang tidak biasa.
Untuk itu, sebelum mengklik link, jika Anda menggunakan laptop, arahkan mouse di atasnya tanpa mengklik link untuk melihat URL lengkap. Pastikan domainnya benar dan sesuai dengan situs resmi.
Baca juga: Sering Dihubungi Pihak yang Mengaku Customer Service? Waspada dan Lakukan 3 Hal Ini
Bila memakai ponsel, Anda dapat menekan dan menahan link selama beberapa detik. Setelah itu, pratinjau URL biasanya akan muncul atau opsi untuk menyalin link. Dengan melihat URL, Anda bisa memeriksa keaslian domain link tersebut sebelum memutuskan untuk mengkliknya.
Jika pratinjau tidak muncul, Anda bisa menyalin link tersebut dan menempelkannya di aplikasi Notes atau langsung di bilah alamat browser tanpa menekan enter. Langkah ini memungkinkan Anda untuk memeriksa URL dengan lebih teliti sebelum membukanya.
Kolom komentar tidak aktif
Akun seller penipu biasanya juga enggan mengaktifkan kolom komentar. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari interaksi berlebihan dengan para konsumen. Calon pembeli juga tidak bisa melihat keluhan ataupun komentar buruk dari konsumen lain. Nah, ada baiknya kamu menghindari akun media sosial seller yang seperti ini, ya!
Akun online shop yang punya followers puluhan atau ratusan ribu ternyata belum tentu bisa dipercaya. Sebaiknya, periksa lebih dulu apakah jumlah pengikut akun tersebut sebanding dengan jumlah like dan comment-nya. Jika jumlah followers-nya lebih banyak daripada jumlah interaksi konsumen di berbagai feed, maka bisa dibilang akun ini mencurigakan.
Ciri-ciri Penipuan Online di Instagram
Nah, berikut ini adalah tanda-tanda atau ciri-ciri toko online palsu di Instagram yang patut diwaspadai.
Akun seller yang kerap melakukan penipuan online Instagram biasanya tidak terlalu memerhatikan tampilan keseluruhan akun. Indikasinya bisa terlihat dari kualitas foto yang buruk dan tidak beraturan. Ada juga akun penipu yang biasanya mengambil foto dari feed akun lain. Maka dari itu, pastikan seller pilihanmu memiliki feed buatan sendiri dan kualitas yang baik, ya!
Laporkan rekening penipu ke Cekrekening.id
Jika kamu sudah sempat mentransfer uang ke penipu, maka kamu bisa memanfaatkan hal itu untuk melaporkan nomor rekening penipu di laman https://cekrekening.id/. Berikut ini langkah-langkahnya:
Laporkan unggahan akun penipu
Untungnya, Instagram memiliki fitur untuk melaporkan akun mencurigakan termasuk penipu agar ditindaklanjuti. Berikut ini langkah-langkahnya.
Harga yang tidak masuk akal
Periksa lebih dulu harga yang ditawarkan di akun itu dengan harga retail yang sesungguhnya. Kalau selisih harganya sangat jauh (lebih murah di toko online), maka besar kemungkinannya itu adalah barang palsu atau replika. Barang seperti itu biasanya memiliki kualitas yang buruk. Buat apa keluar uang kalau harus berbuntut sial?
Cara Melaporkan Penipuan Online Instagram
Ketika terjadi kasus penipuan online Instagram, tidak sedikit korban yang hanya bisa berdiam diri atau pasrah. Hal itu justru membuat akun penipu bisa beraksi kembali dan memakan lebih banyak korban lainnya. Maka dari itu, berikut ini beberapa cara melaporkan online shop penipu di Instagram yang bisa dilakukan untuk menimbulkan efek jera.
Lapor ke Laman Lapor.go.id
Lapor.go.id merupakan sebuah situs yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat. Berikut ini caranya:
Baca juga: 5 Cara Mudah Mengenali Penipuan Online Shop yang Marak Terjadi
Nah, itu dia 5 ciri penipuan online Instagram yang patut diwaspadai. Kalau kamu mau belanja online, coba deh gunakan layanan Smartfren. Kamu tidak perlu khawatir boros kuota saat scrolling Instagram berjam-jam buat riset online shop yang trusted dan pilih-pilih produk yang mau dibeli. Yuk, cobain paket internet dari Smartfren sekarang!
Dompet digital DANA mendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberantas judi online. Diketahui, kedua pihak melakukan audiensi pada Kamis (25/7) yang dihadiri CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara dan Budi Arie, serta Hokky Situngkir, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, dan Sugiharto, Staf Khusus Menteri Kominfo.
CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara mengungkapkan pihaknya menyediakan infrastruktur untuk mempermudah transaksi keuangan pengguna. Pihaknya juga berupaya mencegah segala tindak penyalahgunaan transaksi.
"Kami berkomitmen untuk mencegah penyalahgunaan transaksi dan akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi, sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu, kami pun akan terus mendukung upaya pemberantasan perjudian online dan menjadi mitra swasta bagi Kominfo untuk menjaga higienitas ekosistem digital nasional. Seluruh operasional DANA senantiasa patuh pada peraturan perundangan dalam menjalankan operasionalnya dan menerapkan prinsip tata kelola yang baik. DANA akan terus mendukung penuh upaya Pemerintah dan otoritas dalam memberantas judi online, serta akan selalu aktif dalam pelaporannya," tutur Vince Iswara dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Menkominfo, Budi Arie Setiadi mengatakan judi online merupakan bentuk penipuan yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Selain itu judi online juga merugikan sektor teknologi finansial (fintech).
"Judi online adalah penipuan (scam). Praktik perjudian online telah mengakibatkan kerentanan masyarakat terhadap penipuan, serta menjatuhkan banyak korban dari seluruh ekosistem ekonomi digital. Selain masyarakat, industri tekfin ikut merasakan dampaknya. Di tengah derasnya adopsi masyarakat akan layanan keuangan digital, perjudian online hadir sebagai ancaman yang memperkeruh upaya peningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan upaya bersama dengan berbagai pelaku ekosistem digital dan Pemerintah untuk mengatasi, memberantas, dan merumuskan regulasi," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi di kesempatan yang sama.
Mendukung upaya Kominfo memberantas judi online, DANA pun membagikan pemahaman berbagai jenis konten penipuan judi online berikut ini:
1. Situs Judi Online dengan Tawaran Untung Besar dan Mudah
Perjudian online sering dilakukan menggunakan situs dan menampilkan tawaran-tawaran bombastis seperti penawaran keuntungan dalam nominal yang besar dengan upaya yang relatif minimum. Perjudian online ini dengan sengaja memasukkan beragam logo Penyelenggara Jasa Pembayaran dalam platformnya. Padahal Penyelenggara Jasa Pembayaran Non-Bank seperti DANA, tidak terafiliasi dengan perjudian online.
2. Judi Online Berkedok Game Online Yang Tersedia di Toko Aplikasi Resmi
Ciri kedua dari perjudian online dapat ditemukan dalam bentuk aplikasi permainan, yang sering kali tersedia dengan mudah di toko aplikasi resmi pada ponsel pintar. Masyarakat perlu berhati-hati, karena tampilan aplikasi tersebut dibuat sangat mirip dengan game online biasa. Aplikasi ini juga biasanya tidak memiliki lisensi resmi seperti game online lainnya, dan umumnya tidak cocok untuk semua usia. Dalam aplikasi judi online yang menyamar sebagai permainan, fitur perjudian disembunyikan dengan menawarkan hadiah yang menarik.
Penipuan judi online kerap memanfaatkan iklan di media sosial untuk menarik perhatian masyarakat. Yang mengkhawatirkan, iklan-iklan tersebut seringkali menampilkan gambar dan informasi yang menyesatkan, bahkan tak jarang menggunakan logo Penyelenggara Jasa Pembayaran secara ilegal dalam materi promosi mereka. Contoh iklan yang sering digunakan adalah tangkapan layar notifikasi transfer pembayaran, yang seolah-olah menunjukkan bahwa investasi melalui judi online telah berhasil. Padahal, penipu judi online sering menggunakan berbagai alasan untuk menunda atau menolak permintaan penarikan, dengan tujuan agar pemain tidak bisa menarik kembali uang mereka. Akibatnya, pemain justru mengalami kerugian akibat investasi bodong ini.
DANA juga mengajak masyarakat untuk selalu waspada melalui fitur-fitur yang dikembangkan. Masyarakat kini dapat melaporkan nomor, akun, hingga tautan mencurigakan yang mengatasnamakan DANA langsung melalui aplikasi. Cek segera di laman 'DANA Protection' dan pilih 'Scam Checker' untuk memverifikasi keabsahan data dan melindungi diri dari berbagai bentuk penipuan.
KOMPAS.com – Di tengah arus digitalisasi yang pesat, modus penipuan online juga semakin berkembang. Salah satu modus yang sering terjadi adalah penipuan menggunakan link palsu yang mengatasnamakan suatu lembaga atau instansi, terutama lembaga keuangan.
Link palsu tersebut biasa disebarkan melalui media sosial, email, dan aplikasi pesan singkat. Link-link ini dirancang sedemikian rupa sehingga terlihat meyakinkan. Ditambah iming-iming hadiah tertentu, banyak orang, bahkan yang berpengalaman sekalipun, bisa tertipu untuk mengkliknya.
Akibatnya, data pribadi bisa dicuri, perangkat terinfeksi malware, atau bahkan mengalami kerugian finansial yang signifikan.
Agar tidak terjebak dalam modus penipuan link palsu, masyarakat harus bisa melakukan langkah mitigasi. Berikut adalah ciri-ciri link palsu yang patut diwaspadai.
Kesalahan ejaan atau tata bahasa
Salah satu tanda yang sering ditemui dalam penipuan melalui link palsu adalah penggunaan bahasa yang buruk, seperti kesalahan ejaan atau tata bahasa yang mencolok dalam pesan yang dikirimkan.
Kesalahan itu bisa berupa kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa, penggunaan kata yang salah, atau bahkan kata-kata yang tampak seperti diterjemahkan secara otomatis dari bahasa lain.
Baca juga: Banyak Kasus Customer Service Palsu, Begini Tip agar Aman dan Terhindar dari Penipuan
Adapun situs resmi atau perusahaan yang sah biasanya memiliki standar tinggi untuk komunikasi dengan pelanggan. Mereka menggunakan bahasa yang formal dan tepat serta memastikan tidak ada kesalahan dalam ejaan atau tata bahasa. Pesan yang dikirim pun selalu relevan serta dipersonalisasi dengan baik.
Jika Anda menerima pesan yang tampaknya berasal dari perusahaan terkenal, tetapi penuh dengan kesalahan bahasa, hal itu bisa menjadi tanda peringatan bahwa pesan tersebut adalah upaya penipuan.
Itulah ciri-ciri penipuan dengan modus link palsu yang mesti diwaspadai. Sebab, modus penipuan ini juga mengatasnamakan lembaga keuangan, seperti DANA. Oknum penipu kerap mengelabui calon korban dengan mengirim link palsu DANA Kaget.
Untuk melindungi penggunanya dari penipuan link palsu DANA Kaget dan berbagai modus penipuan lain, aplikasi dompet digital DANA merilis campaign #AwasJebakanBadman.
DANA mengimbau penggunannya untuk selalu menerapkan monitor, konfirmasi, dan lapor jika mencurigai adanya tidak penipuan mengatasnamakan DANA.dok. DANA
Melalui kampanye tersebut, DANA mengedukasi penggunanya terkait cara menghindari penipuan bermodus link palsu, yakni monitor, konfirmasi, lapor.
Pertama, monitor. Pengguna DANA harus bisa menyadari dan mendeteksi jika ada oknum mencurigakan yang menghubungi dan mengirimkan link.
Perlu diingat bahwa format link DANA Kaget asli adalah https://link.dana.id/ dan hanya bisa dibuka lewat aplikasi DANA. DANA Kaget asli bisa langsung diklaim di aplikasi DANA jika akun dalam status log-in. Bila mendapatkan link selain format tersebut, bisa dipastikan link itu palsu.
Kedua, konfirmasi. Untuk memastikan link DANA Kaget yang diterima, Anda bisa mengeceknya dengan melakukan copy paste link melalui fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Dengan melakukan konfirmasi di DANA Protection, Anda bisa lebih mudah untuk mengetahui oknum yang mencoba menipu.
Baca juga: Awas Link Palsu, Ini Cara Bedakan Tautan DANA Kaget Asli dan “Aspal”
Tak hanya mengecek keaslian link, fitur DANA Protection juga bisa mengecek keaslian nomor telepon dan akun media sosial yang mengatasnamakan DANA.
Ketiga, lapor. Apabila link DANA Kaget yang diterima terbukti palsu, Anda bisa langsung melaporkannya lewat bagian Laporkan via Aduan Nomor yang ada di DANA Protection.
Fitur tersebut akan langsung menghubungkan Anda dengan layanan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dengan begitu, Anda tidak hanya membantu diri sendiri terhindar dari penipuan online, tetapi juga membantu pengguna DANA lain.
Selain ketiga langkah tersebut, Anda juga bisa menerapkan tip-tip lain dari DANA agar semakin terhindar dari modus penipuan.
Contohnya, jangan download dan install aplikasi DANA dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp dan Telegram.
Selalu rahasiakan PIN dan kode one-time password (OTP) Anda. Jangan pernah dibagikan ke siapa pun, termasuk pihak DANA.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Hal yang Harus Dilakukan Kalau Terlanjur Mengeklik Link Phishing
Kemudian, segera ganti PIN jika terlanjur mengklik link tidak jelas atau terlanjur membagikan PIN dan kode OTP.
Hal lain yang juga perlu diingat, akun resmi media sosial DANA hanya satu dan bercentang biru. Jadi, jangan terkecoh dengan akun serupa lain, ya.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai fitur dan keamanan DANA, silakan kunjungi website resmi DANA atau akun Instagram @dana.id dan TikTok @dana.Indonesia.
Copyright PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All rights reserved.
Disertai pesan berisi peringatan atau tawaran hadiah
Link palsu sering kali dikirim dengan pesan penyerta. Apabila mendapatkan link palsu dengan pesan-pesan yang meminta tindakan segera, seperti "Akun Anda akan ditutup dalam 24 jam" atau "Anda memiliki transaksi mencurigakan", Anda patut curiga.
Pesan-pesan seperti itu merupakan taktik yang digunakan oleh penipu untuk mendorong calon korban mengeklik link palsu tanpa berpikir panjang.
Oleh karena itu, penting untuk selalu tenang dan bersikap skeptis terhadap pesan yang meminta tindakan segera, terutama jika pesan tersebut datang dari sumber yang tidak dikenal atau tidak biasa.